Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kondisi Sarmi Papua Tergolong Sangat Rawan Gempa

image-gnews
Ilustrasi gempa. abcnews.com
Ilustrasi gempa. abcnews.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Gempa kuat yang bersumber di darat, Kamis tengah malam 20 Juni 2019 menambah riwayat lindu di wilayah Kabupaten Sarmi, Provinsi Papua. Kondisi alam di utara Papua itu tergolong sangat rawan gempa. Tanahnya pun memperkuat guncangan lindu.

Baca: Gempa Darat Magnitudo 6,2 Mengguncang Kuat Sarmi Papua

Kepala Bidang Informasi Gempabumi dan Peringatan Dini Tsunami BMKG Daryono menyebutkan Mamberamo punya sejarah panjang gempa kuat dan merusak pada masa lalu. Tingkat guncangan gempanya hingga mencapai skala intensitas VII hingga VIII MMI seperti Gempa Mamberamo 1916 dengan magnitudo 8.1, pada 1926 (M 7,9), 1950  (M 7,2), 1963 (M 6,3), 1971 (M 8,1), hingga 2015 (M 7,2).

Secara tektonik zona gempa di Papua cukup aktif dan kompleks. Penyebab utama aktivitas gempa di wilayah Papua adalah tumbukan lempeng Indo-Australia yang bergerak ke utara dengan Lempeng Pasifik yang bergerak ke barat-selatan.

“Selain itu juga terdapat desakan lempeng kecil Filipina yang menambah kompleksitas tektonik Indonesia timur,” ujarnya lewat keterangan tertulis Kamis, 20 Juni 2019.

Dampak tumbukan lempeng itu menyebabkan pembentukan beberapa pegunungan lipatan di Papua seperti Jalur Anjak Mamberamo yang sedang aktif saat ini. Selain sesar aktif Mamberamo, di Papua masih banyak sesar aktif lain seperti Sesar Ransiki, Sesar Sorong, Sesar Yapen, Lengguru Thrust, Sesar Tarera-Aiduna, dan Jayawijaya Main Thrust.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sementara menurut Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) wilayah-wilayah yang dekat dengan sumber gempa sebagian besar disusun oleh batuan sedimen berumur Kuarter dan Tersier.

Batuan sedimen berumur Kuarter dan Tersier tersebut dapat bersifat lapuk, urai atau lepas, dan belum kompak. “Sehingga memperkuat efek guncangan gempa bumi,” kata Kepala PVMBG Kasbani, Kamis, 20 Juni 2019.

Gempa tektonik bermagnitudo 6,2 mengguncang kuat Kabupaten Sarmi Provinsi Papua, Kamis, 20 Juni 2019. Bersumber di darat, gempa terjadi tengah malam pukul 00.24.51 WIB. Sejauh ini belum diketahui jelas dampak ke warga dan bangunan pasca gempa.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat pusat gempa terletak pada koordinat 2,23 LS dan 138,53 BT. “Tepatnya di darat pada jarak 45 km arah barat daya Kota Sarmi pada kedalaman dangkal 11 km,” kata Daryono, Kepala Bidang Informasi Gempabumi dan Peringatan Dini Tsunami BMKG, Kamis, 20 Juni 2019. Kemungkinan besar gempa ini bersumber dari Sesar Naik Mamberamo.

ANWAR SISWADI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Polisi Sebut KKB Serang Jemaat Gereja yang Sedang Ibadah Minggu di Pegunungan Bintang Papua

10 jam lalu

 Kabag Humas Operasi Satgas Damai Cartenz 2024 AKBP Bayu Suseno. Dok: Satgas Damai Cartenz.
Polisi Sebut KKB Serang Jemaat Gereja yang Sedang Ibadah Minggu di Pegunungan Bintang Papua

Polisi menyebut Kelompok Kriminal Bersenjata menyerang jemaat gereja yang tengah ibadah minggu di Distrik Borme, Pegunungan Bintang Papua.


Gempa Terkini Kembali Getarkan Bawean, Kenapa Masih Terus Terjadi?

23 jam lalu

Ilustrasi gempa. geo.tv
Gempa Terkini Kembali Getarkan Bawean, Kenapa Masih Terus Terjadi?

BMKG mencatat gempa terkini yang guncangannya bisa dirasakan terjadi di Bawean, Gresik, Jawa Timur, pada Minggu pagi ini, 5 Mei 2024.


TNI-Polri Evakuasi Jenazah Warga Sipil yang Dibunuh TPNPB-OPM di Kampung Pogapa

1 hari lalu

Suasana aparat gabungan TNI-Polri dari Brimob dan Kopassus diturunkan ke Distrik Homeyo, Intan Jaya, Papua Tengah, untuk memburu kelompok bersenjata Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) setelah pembakaran sekolah di Distrik Homeyo, Intan Jaya, Papua Tengah, Jumat, 3 Mei 2024. Dok. Humas Polda Papua
TNI-Polri Evakuasi Jenazah Warga Sipil yang Dibunuh TPNPB-OPM di Kampung Pogapa

Aleksander Parapak tewas ditembak kelompok bersenjata TPNPB-OPM saat penyerangan Polsek Homeyo, Intan Jaya, Papua


Bima NTB Diguncang Gempa Magnitudo 4,9, Dampak Pergerakan Lempeng Indo-Australia

1 hari lalu

Ilustrasi gempa. geo.tv
Bima NTB Diguncang Gempa Magnitudo 4,9, Dampak Pergerakan Lempeng Indo-Australia

Gempa M4,9 di area Bima, NTB, dipicu aktivitas lempeng Indo-Australia. Tidak ada gempa susulan dan tidak berpotensi tsunami.


Usai Serangan TPNPB-OPM, Polda Papua Tambah Personel dan Kirim Helikopter untuk Pengamanan di Intan Jaya

1 hari lalu

Kapolda Papua Irjen Mathius D Fakhiri berjalan usai mengikuti rapat koordinasi terkait kondisi terkini di Papua pasca penangkapan Gubernur non aktif Lukas Enembe, di gedung KPK, Jakarta, Selasa, 7 Februari 2023. Berdasarkan hasil rapat tersebut, Ketua KPK Firli Bahuri mengatakan bahwa kondisi Papua aman dan damai pascapenangkapan Lukas Enembe. TEMPO/Imam Sukamto
Usai Serangan TPNPB-OPM, Polda Papua Tambah Personel dan Kirim Helikopter untuk Pengamanan di Intan Jaya

Polda Papua akan mengirim pasukan tambahan setelah penembakan dan pembakaran SD Inpres oleh TPNPB-OPM di Distrik Homeyo Intan Jaya.


Kopassus dan Brimob Buru Kelompok TPNPB-OPM Setelah Bunuh Warga Sipil dan Bakar SD Inpres di Papua

1 hari lalu

Suasana aparat gabungan TNI-Polri dari Brimob dan Kopassus diturunkan ke Distrik Homeyo, Intan Jaya, Papua Tengah, untuk memburu kelompok bersenjata Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) setelah pembakaran sekolah di Distrik Homeyo, Intan Jaya, Papua Tengah, Jumat, 3 Mei 2024. Dok. Humas Polda Papua
Kopassus dan Brimob Buru Kelompok TPNPB-OPM Setelah Bunuh Warga Sipil dan Bakar SD Inpres di Papua

Aparat gabungan TNI-Polri kembali memburu kelompok TPNPB-OPM setelah mereka menembak warga sipil dan membakar SD Inpres di Intan Jaya Papua.


Warga Jawa Barat Rasakan 6 Gempa Sepanjang April 2024, Sebenarnya Terjadi 106 Kali

1 hari lalu

Rekaman seismograf Gunung Semeru di Lumajang, Jawa Timur, yang merekam gempa M6,2 yang berpusat di laut selatan Jawa Barat pada Kamis malam, 27 April 2024. Pusat gempa berada 156 kilometer arah barat daya Kabupaten Garut. FOTO/Badan Geologi.
Warga Jawa Barat Rasakan 6 Gempa Sepanjang April 2024, Sebenarnya Terjadi 106 Kali

BMKG mencatat 106 kali gempa di Jawa Barat pada April 2024. Dari 6 guncangan yang terasa, gempa Garut M6,2 jadi yang paling besar.


Ketua KPU Akui Sistem Noken di Pemilu 2024 Agak Aneh, Perolehan Suara Berubah di Semua Partai

2 hari lalu

Ketua KPU Akui Sistem Noken di Pemilu 2024 Agak Aneh, Perolehan Suara Berubah di Semua Partai

Ketua KPU Hasyim Asy'ari mengakui sistem noken pada pemilu 2024 agak aneh. Apa sebabnya?


Komnas HAM Papua Rekomendasikan Pasukan Tambahan ke Intan Jaya Bukan Orang Baru

2 hari lalu

Aparat gabungan Polri-TNI berjaga setelah KKB menyerang Bandara Bilorai Sugapa, di Intan Jaya, Rabu, 8 Maret 2023. Penembakan diduga ulah Kelompok Kriminal Bersenjata Kodap VIII Intan Jaya pimpinan Apen Kobogau yang bersama dengan Apertinus Kobogau. Dok. Humas Polda Papua
Komnas HAM Papua Rekomendasikan Pasukan Tambahan ke Intan Jaya Bukan Orang Baru

Komnas HAM Papua berharap petugas keamanan tambahan benar-benar memahami kultur dan struktur sosial di masyarakat Papua.


5 Fakta Bentrok TPNPB-OPM vs TNI-Polri di Intan Jaya, SD Dibakar Hingga Warga Pogapa Diusir

2 hari lalu

Panglima TPNPB Kodap VIII Intan Jaya Brigadir General Undius Kogeya bersama pasukannya. Sumber: TPNPB OPM
5 Fakta Bentrok TPNPB-OPM vs TNI-Polri di Intan Jaya, SD Dibakar Hingga Warga Pogapa Diusir

TPNPB-OPM mengaku bertanggung jawab atas pembakaran SD Inpres Pogapa di Distrik Homeyo, Intan Jaya pada Rabu lalu,